Jumat, 22 Juli 2011

ALLAH TURUT BEKERJA

ALLAH TURUT BEKERJA
Roma 8:27-30
Tujuan: Setiap orang percaya harus mengerti dan mengetahui dengan pasti bahwa Allah turut bekerja dalam kehidupannya.
Pendahuluan: orang tua yang baik harus turut membantu dan membimbing anak-anaknya baik itu melalui sekolah, sikap hidup yang benar demi kesuksesan masa depan. Orang tua memainkan peranannya dan anak memainkan peranan yaitu belajar dengan serius.
Demikian pula halnya dengan setiap orang yang sudah percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan JuruselamatNya pribadi.
Dengan gambaran seperti itulah Firman melalui Paulus dapat diartikan. (baca Roma 8:27-30).
Yang dimaksud dengan “TURUT BEKERJA” (dalam bhs. Yunani Sunergeo. Kasusnya genetif. Bentuknya verb indikatif / aktif kala kini yang berarti: work together for good, cooperate, KERJASAMA YG BAIK, MEMBANTU, MEMBIMBING). Ini berarti pihak yang membantu tidak sepenuhnya mengerjakan apa yang menjadi tugas atau beban orang yang dibantu. Ada tiga hal yang penting yang bisa kita perhatikan ketika Allah turut bekerja dalam segala sesuatu, yaitu:
1. Kita Diajak Untuk Tetap Hidup Bertanggungjawab.
Adakalanya Alkitab menjelaskan kepada kita tentang keterbatasan kita dalam melakukan sesuatu dan hanya Allah yang sanggup melakukannya. Tetapi, menarik sekali disini bahwa kita masih diberi kesempatan untuk bertanggungjawab. Allah tidak mengerjakan bagi kita semuanya, tetapi Allah turut membantu dan membimbing sehingga kita dapat menyelesaikan pekerjaan kita
2. Allah Tidak Mendikte Kita.
Allah menciptakan kita sebagai makluk yang memiliki kehendak bebas dan Allah konsekwen dengan itu. Kita tetap mengerjakan tugas dan pekerjaan kita dan Allah turut membimbing
3. Semua Demi Kebaikan Kita.
Kebaikan tidak sama dengan hal-hal yang baik menurut kita. Kebaikan bisa jadi sesuatu yang membuat kita tidak senang, tetapi akan membuat kita maju. Kebaikan kadang merupakan hal yang menyakitkan kita, tetapi akan membuat iman kita semakin kuat.
Mungkin saat ini kita sedang mengalami hal-hal yang membuat kita lemah. Mungkin kita sedang mengalami masalah ekonomi, keuangan, atau masalah lainnya. Ketahuilah ketika kita bertahan untuk hal tersebut, mohon bimbingan dan kekuatan Tuhan, niscaya kita akan menjadi kuat di dalam iman, dewasa di dalam kerohanian dan kita akan sanggup menolong orang yang mengalami hal yang sama dengan kita.

Wise card:
BERSERAH KEPADA TUHAN BUKAN
BERARTI MENINGGALKAN TANGGUNG JAWAB

ANAK PENGHIBURAN

ANAK PENGHIBURAN
Kis. 4:36-37; 9:26-30; 11:22-26;
12:24; 13: 5; 15: 35-41

BARNABAS

1. MAU BERKORBAN BAGI PELAYANAN
(Kis. 4:36-37)
jumlah orang yg percaya saat di Yerusalem 3000 jiwa. Gaya hidup mereka memukau, tidak ada yg kekurangan, selalu beribadah, dll. Selalu ada persembahan harta miliknya untuk pekerjaan Tuhan
Barnabas sebenarnya orang Lewi, yg tentunya tidak memiliki tanah warisan. Namun ia memiliki tanah dan menjualnya lalu mempersembahkan untuk pelayanan. Kita tidak tahu itu warisan istrinya atau ia beli di luar Palestina, karena suku Lewi tidak pernah memiliki bagian tanah Palestina.

Riil saat ini: dalam kehidupan sehari-hari, kala kita tidak memiliki sesuatu, tiba-tiba kita mendapatkannya pasti itu sangat berharga/bernilai. Kita pasti merasa sayang untuk memberikannya kepada gereja.
a. seorang yang mau mempersmbahkan sapi untuk Tuhan...
b. seorang ibu yg membanting tulang untuk mencari nafkah, pagi, siang, sore,...hanya supaya anak bisa sekolah.
2. MAU MEREKOMENDASIKAN ORANG BARU (Kis.9:26-30)
Seorang muda yg ganas yakni Saulus. Saat bertobat sulit bagi gereja untuk menerimanya. Namun Barnabas merekomendasikannya.

Riil saat ini: sering kita kurang percaya dan takut, kuatir dengan orang yang baru percaya. Tapi harus penuh hikmat.
Exp. Bernadus Kosat yg menghilangkan motor gembala.

3. MAU BEKERJASAMA DENGAN ORANG LAIN (Kis. 11:22-26; 12:24-13:35)
Ketika Barnabar diutus ke Antiokhia banyak sekali orang bertobat melalui pelayanannya. Ia segera pergi mencari Saulus di Tarsus dan mengajaknya ke Antiokhia untuk melayani bersama. Makin banyak orang yg diberkati melalui pelayanan mereka.

Rill saat ini:.........

4. MEMBERI KESEMPATAN BAGI ORANG DIBALIK KEGAGALANNYA (Kis. 15:35-41)
Perbedaan pandangan. Menurut Paulus orang yg pernah lari dari pelayanan tidak boleh dibawa pelayanan lagi. Barnabas memberinya kesempan. Dan akhirnya Yohanes Markus berhasil dan menulis injil Markus.
“My prayer is not for them alone. I pray also for those who will believe in me through their message, that all of them may be one, Father, just as you are in me and I am in you. May they also be in us so that the world may believe that you have sent me. I have given them the glory that you gave me, that they may be one as we are one: I in them and you in me. May they be brought to complete unity to let the world know that you sent me and have loved them even as you have loved me.

John 17:20-23

TIPS MEMCARI PASANGAN HIDUP

TIPS MEMCARI PASANGAN HIDUP
Kejadian 2:18

Apa tips tersebut?

1. Harus Hidup
a. Hidup secara bios artinya dia berpikir bagaimana harus mencukupi keluarga secara materi
b. Hidup secara zoe artinya iman dan perbuatannya sejalan. Kehidupan rohaninya dapat dibanggakan

2. Harus Manusia.
a. jangan mencari hantu
b. jangan manusia gila / tidak normal (Example: Naaman dan Paul Parapat…)
c. manusia normal

3. Harus Lawan Jenis.
a. jangan Homoseks
b. jangan Lesbian

4. Harus Satu.
a. Jangan Poli-Pacar/bercabang
b. Jangan tipu
c. Jangan Gombal

TIPS MEMCARI PASANGAN HIDUP

TIPS MEMCARI PASANGAN HIDUP
Kejadian 2:18

Apa tips tersebut?

1. Harus Hidup
a. Hidup secara bios artinya dia berpikir bagaimana harus mencukupi keluarga secara materi
b. Hidup secara zoe artinya iman dan perbuatannya sejalan. Kehidupan rohaninya dapat dibanggakan

2. Harus Manusia.
a. jangan mencari hantu
b. jangan manusia gila / tidak normal (Example: Naaman dan Paul Parapat…)
c. manusia normal

3. Harus Lawan Jenis.
a. jangan Homoseks
b. jangan Lesbian

4. Harus Satu.
a. Jangan Poli-Pacar/bercabang
b. Jangan tipu
c. Jangan Gombal

Sabtu, 16 Juli 2011

BERJUANG MENUJU SASARAN


BERJUANG MENUJU SASARAN
(Filipi 1:27-2:18; 3:12-14)


Latar belakang:
1.        Kota Filipi. Dalam perkembangan pelayanan misi Paulus, ia menerima suatu penglihatan undangan dari seorang Makedonia, yg meminta dengan sangat supaya Paulus menyeberang dan memberi pertolongan kepada kota itu (Kis. 16:9).
Karena tugas itu dari Allah, maka Paulus dan rombongannya menyeberang di Neapolis yaitu kota pelabuhan Filipi. Kota ini merupakan jalan Egnatia, suatu jalan tentara yg menghubungkan Roma dan Tanah Timur. Nama kota itu berasal dari Filipus, raja Makedonia yg merebutnya dari orang Tasos (suku Yunani utara). Selalu ada pertempuran khususnya pada tahun 31 dan 42 sM. Tidak ada kedamaian, tidak ada belas kasih, tidak ada kesabaran dan segala tindak kekerasan terjadi, moral merosot. Dalam situasi semacam ini, Tuhan berinisiatif mengutus Paulus untuk membimbing kota ini.
2.        Surat Filipi. Jemaat Filipi, dilahirkan/dirintis pada PI yang ke-2 oleh Paulus (Kis. 16:12-40). Surat ini dipandang sangat pribadi dan lemah lembut. Kis. Mencatat bahwa Paulus dipenjarakan 3 kali dan pada penjara yg terakhirlah ia menulis surat Filipi. Penjara di Roma.
3.        Alasan penulisan:
·         Paulus sebagai tahanan dan berkeinginan untuk mempercayakan rekannya Timotius dan Efaproditus kepada gereja. Paulus mengharapkan supaya dua orang ini dapat dipekerjakan secara efektif dan diterima (2:23)
·         Agama Kristen nampaknya menjadi sasaran penganiayaan dan serangan dari pihak dunia. (1:28)
Dalam situasi jemaat Filipi yg demikian, Paulus menyerukan: BERJUANGLAH MENUJU SASARAN.
Untuk mencapai sasaran maka setiap pelayan dan jemaat harus:

I. PEKA SECARA HORISONTAL (Kaitan dengan sesama)
                1. bersatu
                2. sejiwa
                3. seperjuangan                                       (kata kuncinya “Eants other)
                4. sepikiran
untuk pelayan dan jemaat yang melakukan hal tersebut, maka:
a.                    akan ada kasih
b.                    akan ada sukacita
c.                    akan ada kerendahan hati
d.                    akan ada persekutuan yang akrap dan
e.                    belas kasihan
Example: Yesus Kristus 2:5-7

II. PEKA DENGAN SUARA TUHAN. (Hubungan Vertikal)
                Ada beberapa orang yg kelihatan secara kasat mata memenuhi syarat pertama. Kalau seseorang mengabaikan hubungan dengan Tuhan dan berpuas diri dengan hubungan antar sesame yg normal, maka tandailah cepat atau lambat orang tersebut akan kewalahan.
Untuk peka terhadap suara Tuhan maka kita perlu:
1.        Beriman
2.        Berdoa dan
3.        Membaca firman sebagai penuntun hidup baru
Akhibatnya: berkat ganda yaitu:
a.        Berkat Jasmani
b.        Berkat Rohani

Kesaksian PASUTRI GPIBI JONGGOL

Alasan Bersukacita di Hari Natal: Pelajaran dari Pengalaman Maria (Lukas 1:26-38)

Alasan Bersukacita di Hari Natal:  Pelajaran dari Pengalaman Maria
(Lukas 1:26-38)

Introduksi:
“Salam  …” kata Malaikat Gabriel kepada Maria (Luk. 1:28). Kata Yunani untuk "salam" adalah "chairo" yang berarti "bersukacitalah." Ini merupakan seruan bagi Maria untuk bersukacita. Salam dan seruan untuk bersukacita ini tentunya juga untuk kita ketika merayakan Natal ini. Maria keheranan dengan salam itu, lalu malaikat itu kemudian menjelaskan alasan untuk bersukacita itu di dalam Lukas 1:26-38.

A. Kita Bersukacita karena Natal Menegaskan Penyertaan TUHAN (1:26-29)
  1. Kondisi Israel menjelang Natal: Di bawah penghakiman TUHAN 
    • Dijajah secara politis oleh Kekaisaran Romawi;   
    • Dijajah Yunani secara budaya (Helenisme) dan bahasa (Koine);  
    • Dari segi Agama: dikuasai oleh kaum Legalis Farisi yang munafik dan Politis Saduki (para imam). Para pendatang, terutama tentara pendudukan, juga membawa agama dan berhalanya masing-masing.
  2. Berita malaikat bahwa TUHAN menyertai engkau (Luk. 1:28) menjadi alasan untuk bersukacita, karena itu berarti TUHAN tidak meninggalkan umat-Nya, TUHAN masih hadir bersama umat-Nya dan akan memberikan keselamatan, kelepasan, dan kemenangan.
  3. Penyertaan TUHAN menjadi nama dari bayi Natal, yakni Immanuel.
  4. Penyertaan TUHAN Natal kini berlaku bagi kita juga (Mat. 28:19-20), sehingga kita harus bersukacita. 
B. Kita Bersukacita karena Natal Membawa Kasih karunia TUHAN (1:30-34)
  1. Maria bertanya-tanya akan arti salam itu, menunjukkan adanya ketakutan. 
    • "Jangan takut!"  
      • Ketakutan merupakan kondisi psikologis yang muncul karena keyakinan adanya bahaya yang berpotensi bakal menimpa diri. 
      • Ketakutan bukanlah sekedar keadaan batin, tapi merupakan pilihan yang kita lakukan berdasarkan alasan yang diyakini. Jadi kita bisa memilih untuk bersikap tidak takut.
    • Alasan Maria untuk menjadi takut sebagai  implikasi dari salam malaikat yang berarti dia akan mengandung bayi Natal tanpa melalui proses hubungan suami isteri. 
      • Alasan Personal: Sebagai wanita dia akan kesusahan waktu mengandung dan kesakitan waktu melahirkan (Kej. 3:16). 
      • Alasan Marital: Meskipun belum hidup bersama sebagai suami isteri dengan Yusuf, namun menurut adat kebiasaan masyarakat Yahudi kala itu status mereka sudah dipandang sebagai suami isteri (tunangan).  
      • Alasan Sosial: Dalam masyarakat religius, kehamilan di luar nikah merupakan aib sangat memalukan. 
      • Alasan Yudisial Religius: Dalam hukum Agama Yahudi, berzinah harus dihukum mati. 
      • Alasan Royal: Maria akan mengandung Anak Daud yang akan menjadi raja orang Yahudi. Tentu saja ini berita  menakutkan bagi Herodes dan kekaisaran Romawi kala itu. Kekaisaran Romawi pasti akan menumpas setiap gerakan yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan mereka. Raja Herodes pribadi berambisi mempertahankan kekuasaannya.
  2. Natal memberikan alasan bagi Maria untuk tidak takut, karena dia beroleh kasih karunia Allah.  Kata Malaikat, "Engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah" (1:30).  
    • Secara etimologis: "charis" (kasih karunia) adalah penyebab "chairo" (bersukacita). Jadi orang bergembira (chairo) karena mendapatkan kasih karunia (charis). 
    • Secara theologis "charis" berarti:  
      • Karya kasih Allah yang dicurahkan / diberikan  secara cuma-cuma kepada kita yang tidak layak menerimanya. Karya kasih Allah bagi kita itu bisa berupa keselamatan, pertolongan, penghiburan, mujizat dan bahkan teguran-Nya sebagai anak.   
      • Charis itu kebalikan dari murka, amarah, dan penghukuman dari Allah.
      • Charis (kasih karunia) itu adalah Kristus Yesus:
        • Anak lelaki yang bertumbuh besar (manusia);
        • Anak Allah yang Maha  Tinggi;
        • Anak Daud: Ahli Waris tahta Daud; Raja kekal atas keturunan Yakub yang Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.
  3. Kasih karunia Allah yang menyertai Maria juga menyertai kita, sehingga kita harus bersukacita di masa Natal ini.
C. Kita Bersukacita karena Natal Hadirkan Mujizat TUHAN (1:35-38)
  1. Maria bertanya, "Bagaimana mungkin hal itu terjadi?" Malaikat menjawab, "Tidak ada yang mustahil bagi Allah!" 
  2. Mujizat-mujizat yang Maria alami: 
    • Persoalan Marital, sosial, dan yudisial keagamaan selesai secara mujizat: Yusuf tidak jadi menceraikannya, karena ada malaikat mendatanginya di dalam mimpi yang memberitahukan kondisi sebenarnya mengenai kehamilan Maria itu. 
    • Persoalan personal kewanitaan selesai secarfa ajaib: Dia bisa kuat ketika mengandung bayi Yesus (padahal harus melakukan perjalanan jauh dari Nazaret ke Betlehem) dan bahkan bisa melahirkan Sang Bayi dengan sehat meski di kandang domba. 
    • Persoalan Royal (Kerajaan) juga selesai: Dia dan bayi selamat dari upaya pembunuhan yang dilakukan oleh Raja Herodes. Tentu saja Maria dan sang Bayi memerlukan kekuatan ekstra untuk bisa pergi melarikan diri ke Mesir.
  3. Mujizat itu masih berlaku sampai sekarang: Roh Allah yang membuat mujizat itu juga ada pada kita (1:35; band. Rm. 8:1-16).
Kesimpulan / Penerapan
1. Respon utama terhadap kasih karunia Allah adalah ketaatan pada firman Tuhan. Kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba. Jadilah menurut perkataanmu!" (Luk. 1:38).
2. Kita bersukacita dalam masa Natal karena adanya penyertaan, kasih karunia, dan mujizat dari TUHAN bagi kita.